Thursday 9 June 2016

Ekologi, Ekosistem dan Rantai Makanan


Bumi

Cara kerja alam mirip dengan mesin rumit, yang seluruh bagian-bagiannya berkaitan satu sama lain. Tiap mahkluk hidup punya peranan di alam. Hubungan mahkluk hidup dengan alam sekitarnya dipelajari dalam ilmu yang di sebut ekologi.

Ilmu ini masih baru tapi kini berperan sangat penting. Ilmu ini membantu kita memahami cara tumbuhan dan hewan bergantung satu sama lain dan pada lingkungannya agar bisa bertahan hidup. 

Ekologi juga membantu kita melestarikan hewan serta tumbuhan dan mengatasi masalah polusi. Tumbuhan dan hewan bisa dibagi atas beberapa kelompok, tergantung pada fungsi ekologisnya. Tumbuhan menyerap energi surya dan memakainya untuk memproduksi pertumbuhan baru. Karena itu, tumbuhan disebut produsen.

Hewan lalu mengkonsumsi (memakan) tumbuhan dan hewan lain. Karena itu, hewan disebut konsumen. Semua tumbuhan dan hewan yang hidup bersama di satu kawasan dan saling memakan disebut komunitas. Keterkaitan antara tumbuhan dan hewan di satu komunitas disebut rantai makanan. Energi pindah lewat rantai makanan dalam satu komunitas.

Ekosistem, suatu komunitas dan lingkungannya membentuk suatu ekosistem. Lingkungan itu meliputi tanah, udara, iklim dan komunitas lain disekitar komunitas itu. Bumi dapat dianggap suatu ekosistem raksasa. Bumi mendaur ulang bahan-bahan mentah seperti dedaunan dan sisa tumbuhan lain. Kehidupan di bumi berlangsung berkat energi matahari.

Rantai makanan, tumbuhan menggunakan energi matahari untuk tumbuh. Herbivora (pemakan tumbuhan) kemudian memakan tumbuhan. Selanjutnya, karnivora (pemakan daging) atau Omnivora (pemakan tumbuhan dan daging) memakan herbivora. Seluruh rangkaian ini dinamakan Rantai Makanan.  Karnivora, katak dewasa tergolong karnivora. Makanannya adalah lalat dan mahkluk kecil lainnya. Herbivora, sebagai berudu, katak tergolong herbivora. Makanannya adalah rumput-rumput air. Omnivora, sejumlah ikan kecil tergolong omnovora. Mereka hidup dari apa saja yang mereka temukan, mulai dari rumput-rumputan air hingga hewan kecil seperti berudu. Detritivora, lintah dan siput air disebut detritvora karena makan detritus (sampah busuk di dasar kolam atau sungai). Mereka mendaur ulang materi atau energi yang ada ditubuh hewan atau tumbuhan yang mati dan hampir mati.

Burung Raja Udang
Burung raja udang, sebagian karnivora disebut karnivora puncak, karena mereka hampir tidak memiliki pemangsa. Biasanya, mereka mati karena sakit, luka atau kelaparan. Burung raja udang eropa memakan beraneka makanan, termasuk ikan kecil, siput air, kumbang, larva capung, berudu dan katak kecil. Oleh karena itu, burung raja udang berada pada puncak suatu rantai makanan yang rumit. Burung raja udang eropa sangat mahir menangkap ikan. Hidupnya cukup aman hampir tidak ada yang perlu ditakutkannya. Pemangsa tidak mau memakannya. Dari bulunya yang berwarna cerah, pemangsa tahu bahwa rasanya tidak enak.

Bioma, habitat yang sangat besar seperti hutan basah tropis atau gurun disebut bioma. Masing-masing gurun di afrika, asia tengah, dan amerika utara memiliki jenis tumbuhan dan hewan khas. Tetapi ekologinya serupa. Di tiap bioma tersebut, pemangsa teratas adalah sejenis kucing besar, karakal (sejenis kucing ekor pendek) di Afrika, link merah (kucing Bob) di Amerika Utara, dan kucing pallas di Asia Tengah. Jenis tumbuhan utama yang hidup di suatu bioma tergantung pada iklimnya. Daerah di dekat khatulistiwa yang sangat tinggi curah hujannya melahirkan hutan basah tropis. Di wilayah dingin dekat Kutub Utara dan Kutub Selatan hanya tumbuhan tundra yang dapat bertahan.

Terumbu Karang
Habitat, tempat hidup alami suatu tumbuhan atau hewan disebut habitat. Ada beberapa habitat khas, seperti hutan pinus, rawa bakau dan jurang kapur. Habitat sering hanya punya satu atau beberapa jenis tumbuhan utama. Misalnya rumput pampa yang tumbuh di habitat padang rumput di Amerika selatan. Ada hewan tertentu yang hidup dari tumbuhan itu. Sebagian hewan hanya hidup pada satu atau dua habitat. Misalnya desman (sejenis tikus kesturi), yang dijumpai di pegunungan yaitu pada anak-anak sungai yang deras alirannya. Hewan lainnya seperti rubah merah dan tikus cokelat mampu bertahan dianeka habitat yang berbeda. Terumbu koral pada gambar kiri adalah salah satu habitat terkaya di bumi. Airnya hangat dan penuh dengan nutrien (zat gizi). Karena airnya dangkal, cahaya mataharipun mendukung pertumbuhan aneka mahkluk hidup di sana.
Gurun---padang rumput---sabana---hutan basah tropis---hutan basah sedang---padang rumput sedang---hutan boreal (sub-Arktik)---hutan menengah---tundra---pegunungan.

Pestisida, petani dan tukang kebun biasanya menggunakan pestisida untuk membasmi hama tanaman. Salah satu jenis pestisida yang sering digunakan adalah DDT. Padahal jika insektisida ini disemprotkan pada tanaman, sebagian akan termakan hewan herbivora seperti tikus dan tupai. Dalam tubuh hewan itu akan terbentuk insektisida. Jika burung pemangsa seperti elang memakan hewan itu, maka dalam tubuh elang itu pun akan terkumpul DDT. DDT ini akan mengakibatkan si elang bertelur dengan cangkang yang sangat tipis atau cacat. Telurnya lantas pecah, dan matilah anak-anaknya yang sedang tumbuh dalam cangkang tersebut. Itulah sebabnya pada tahun 1972 Amerika Serikat melarang penggunaan DDT. Ternyata sejak itu sejumlah elang falkon berangsur-angsur bertambah di negeri itu.

No comments:

Post a Comment