Bumi |
Cara
kerja alam mirip dengan mesin rumit, yang seluruh bagian-bagiannya
berkaitan satu sama lain. Tiap mahkluk hidup punya peranan di alam. Hubungan mahkluk
hidup dengan alam sekitarnya dipelajari dalam ilmu yang di sebut ekologi.
Ilmu
ini masih baru tapi kini berperan sangat penting. Ilmu ini membantu kita
memahami cara tumbuhan dan hewan bergantung satu sama lain dan pada
lingkungannya agar bisa bertahan hidup.
Ekologi juga membantu kita melestarikan
hewan serta tumbuhan dan mengatasi masalah polusi. Tumbuhan dan hewan bisa
dibagi atas beberapa kelompok, tergantung pada fungsi ekologisnya. Tumbuhan menyerap
energi surya dan memakainya untuk memproduksi pertumbuhan baru. Karena itu,
tumbuhan disebut produsen.
Hewan
lalu mengkonsumsi (memakan) tumbuhan dan hewan lain. Karena itu, hewan disebut
konsumen. Semua tumbuhan dan hewan yang hidup bersama di satu kawasan dan
saling memakan disebut komunitas. Keterkaitan antara tumbuhan dan hewan di satu
komunitas disebut rantai makanan. Energi pindah lewat rantai makanan dalam satu
komunitas.
Ekosistem,
suatu komunitas dan lingkungannya membentuk suatu ekosistem. Lingkungan itu
meliputi tanah, udara, iklim dan komunitas lain disekitar komunitas itu. Bumi dapat
dianggap suatu ekosistem raksasa. Bumi mendaur ulang bahan-bahan mentah seperti
dedaunan dan sisa tumbuhan lain. Kehidupan di bumi berlangsung berkat energi
matahari.
Rantai
makanan, tumbuhan menggunakan energi matahari untuk tumbuh. Herbivora (pemakan
tumbuhan) kemudian memakan tumbuhan. Selanjutnya, karnivora (pemakan daging)
atau Omnivora (pemakan tumbuhan dan daging) memakan herbivora. Seluruh rangkaian
ini dinamakan Rantai Makanan. Karnivora, katak dewasa tergolong karnivora. Makanannya
adalah lalat dan mahkluk kecil lainnya. Herbivora, sebagai berudu, katak
tergolong herbivora. Makanannya adalah rumput-rumput air. Omnivora, sejumlah
ikan kecil tergolong omnovora. Mereka hidup dari apa saja yang mereka temukan,
mulai dari rumput-rumputan air hingga hewan kecil seperti berudu. Detritivora,
lintah dan siput air disebut detritvora karena makan detritus (sampah busuk di
dasar kolam atau sungai). Mereka mendaur ulang materi atau energi yang ada
ditubuh hewan atau tumbuhan yang mati dan hampir mati.
Burung Raja Udang |
Burung
raja udang, sebagian karnivora disebut karnivora puncak, karena mereka hampir
tidak memiliki pemangsa. Biasanya, mereka mati karena sakit, luka atau
kelaparan. Burung raja udang eropa memakan beraneka makanan, termasuk ikan
kecil, siput air, kumbang, larva capung, berudu dan katak kecil. Oleh karena
itu, burung raja udang berada pada puncak suatu rantai makanan yang rumit. Burung
raja udang eropa sangat mahir menangkap ikan. Hidupnya cukup aman hampir tidak
ada yang perlu ditakutkannya. Pemangsa tidak mau memakannya. Dari bulunya yang
berwarna cerah, pemangsa tahu bahwa rasanya tidak enak.
Bioma,
habitat yang sangat besar seperti hutan basah tropis atau gurun disebut bioma. Masing-masing gurun di afrika,
asia tengah, dan amerika utara memiliki jenis tumbuhan dan hewan khas. Tetapi ekologinya
serupa. Di tiap bioma tersebut, pemangsa teratas adalah sejenis kucing besar,
karakal (sejenis kucing ekor pendek) di Afrika, link merah (kucing Bob) di Amerika Utara, dan kucing pallas
di Asia Tengah. Jenis tumbuhan utama yang hidup di suatu bioma tergantung pada
iklimnya. Daerah di dekat khatulistiwa yang sangat tinggi curah hujannya melahirkan
hutan basah tropis. Di wilayah dingin dekat Kutub Utara dan Kutub Selatan hanya
tumbuhan tundra yang dapat bertahan.
Terumbu Karang |
Habitat,
tempat hidup alami suatu tumbuhan atau hewan disebut habitat. Ada beberapa
habitat khas, seperti hutan pinus, rawa bakau dan jurang kapur. Habitat sering
hanya punya satu atau beberapa jenis tumbuhan utama. Misalnya rumput pampa yang
tumbuh di habitat padang rumput di Amerika selatan. Ada hewan tertentu yang
hidup dari tumbuhan itu. Sebagian hewan hanya hidup pada satu atau dua habitat.
Misalnya desman (sejenis tikus
kesturi), yang dijumpai di pegunungan yaitu pada anak-anak sungai yang deras
alirannya. Hewan lainnya seperti rubah merah dan tikus cokelat mampu bertahan
dianeka habitat yang berbeda. Terumbu koral pada gambar kiri adalah salah satu
habitat terkaya di bumi. Airnya hangat dan penuh dengan nutrien (zat gizi). Karena
airnya dangkal, cahaya mataharipun mendukung pertumbuhan aneka mahkluk hidup di
sana.
Gurun---padang
rumput---sabana---hutan basah tropis---hutan basah sedang---padang rumput
sedang---hutan boreal (sub-Arktik)---hutan menengah---tundra---pegunungan.
Pestisida,
petani dan tukang kebun biasanya menggunakan pestisida untuk membasmi hama
tanaman. Salah satu jenis pestisida yang sering digunakan adalah DDT. Padahal jika
insektisida ini disemprotkan pada tanaman, sebagian akan termakan hewan herbivora
seperti tikus dan tupai. Dalam tubuh hewan itu akan terbentuk insektisida. Jika
burung pemangsa seperti elang memakan hewan itu, maka dalam tubuh elang itu pun
akan terkumpul DDT. DDT ini akan mengakibatkan si elang bertelur dengan
cangkang yang sangat tipis atau cacat. Telurnya lantas pecah, dan matilah
anak-anaknya yang sedang tumbuh dalam cangkang tersebut. Itulah sebabnya pada
tahun 1972 Amerika Serikat melarang penggunaan DDT. Ternyata sejak itu sejumlah
elang falkon berangsur-angsur bertambah di negeri itu.
No comments:
Post a Comment