Dengan
gigi tajam dan gerak tubuh yang gesit, cerpelai, ermin, dan marten merupakan
pemburu ulung. Hewan-hewan ini termasuk dalam suku Mustelide. Kuskus, cerpelai
mink, segung, teledu, berang-berang dan anjing hutan juga termasuk didalamnya. Predator
ganas ini bersosok ramping, lincah dan berotot, sehingga cocok untuk mengejar
mangsa hingga ke ruang-ruang sempit. Cerpelai, ermin dan marten melompat serta
memutar badan dengan mudah ketika mengejar tikus, kelinci dan burung. Indra
penglihat, pendengar dan penciumnya tajam untuk melacak mangsanya. Giginya
tajam untuk mengerkah tubuh maangsanya. Sosok cerpelai lebih kecil daripada
ermin dan marten. Cerpelai terkecil yang berukuran 20 cm saja bisa membunuh
kelinci yang jauh lebih besar. Sosok ermin mirip dengan cerpelai. Martenpun
mirip cerpelai, bulunya tebal berwarna coklat dengan belang kekuning-kuningan
di dadanya. Kebanyakan hewan ini membesarkan anak di liang. Setelah beberapa
minggu, anak-anaknya keluar dari liang untuk bermain saling terkam dan
berguling-guling. Ini merupakan latihan mereka untuk menjadi pemburu.
Dengan
sosok tubuh panjang dan ramping serta tungkai pendek, cerpelai eropa bisa
menyusup ke liang kelinci atau gorong-gorong tikus besar untuk menangkap
mangsanya. Tubuhnya begitu luwes sehingga bisa berputar membentuk huruf U di
liang kelinci. Cerpelai adalah pemburu ganas. Dalam sekejap ia bisa
mencabik-cabik seekor tikus dengan gigi dan cakarnya. Untuk mematikan
mangsanya, misalnya kelinci, cerpelai menggigitnya pada bagian tengkuknya.
Marten
Meski
lebih banyak berburu di tanah, marten pinus juga terampil memanjat. Ia bergerak
gesit di pepohonan sehingga mudah menangkap tupai. Ia berburu telur, anak ayam,
kumbang, tikus dan juga makan buah buni.
Ermin
Selama
musim semi dan panas, bulu ermin berwarna coklat seperti bulu cerpelai. Tapi
dimusim dingin, bulunya berubah menjadi putih. Mantel dari bulu ini dinamai
ermin. Di bagian terdingin Eropa Utara, Amerika Utara dan Asia, bulu putih
ermin cocok untuk menyamar di salju ketika berburu kelinci, leming dan tikus.
Seperti anggota suku cerpelai lain, ermin mencuri telur burung dan
mengobrak-abrik kandang ayam untuk mencari telur.
Cerpelai
mink
Cerpelai
mink adalah perenang dan penyelam ulung karena sebagian telapak kakinya
berselaput dan tubuhnya lentur. Panjangnya 40-50 cm. Ia hidupnya di tepi sungai
dan danau. Makanannya adalah burung air, ikan dan tikus air. Hewan ini banyak
di buru karena bulunya bagus. Ada juga yang beternak hewan ini untuk tujuan
itu.
Kuskus
Ada
tiga jenis kuskus yaitu kuskus eropa, kuskus stepa dan kuskus kaki hitam dar
amerika utara. Kuskus kaki hitam termasuk hewan langka dan terancam punah
karena populasi makanannya yaitu anjing padang rumput, sudah menurun tajam.
Teledu
dan segung
Fajar dan menjelang malam
merupakan saat berburu yang paling disukai oleh teledu dan segung. Mereka
berkeliling di kegelapan malam untuk mencari makanan. Teledu dan segung
terdapat di eropa, amerika utara, asia dan afrika. Teledu adalah hewan yang
kuat. Badannya buntak, lebar dan berotot. Dengan cakar yang kuat, mereka
menggali liang, sarang bawah tanah. Di situ lah mereka tidur siang hari. Teledu
berbulu tebal dan berwarna hitam, putih dan cokelat. Seperti teledu, segung
juga berbelang hitam-putih. Ekornya ditumbuhi bulu lebat yang mengembang. Segung
hidup di hutan Amerika Utara dan Selatan. Ada tiga jenis segung yaitu yang
berbelang, bertutul dan berhidung babi. Segung belang dan berhidung babi
tinggal di liang bawah tanah, sedangkan segung bertutul tinggal di pohon. Teledu
dan segung mempunyai cara yang efektif untuk mengusir musuhnya. Mereka memiliki
kelenjar tubuh yang bisa menyemprot cairan berbau busuk jika mereka merasa
terancam.
Teledu
madu
Ratel Afrika
memakan madu, sehingga disebut juga teledu madu. Hewan ini bergantung pada
seekor burung yang memandunya menemukan sarang lebah dan tawon. Ia membelah sarang lebah itu dengan cakarnya
yang kuat guna mendapatkan madu. Bulu tebal dan kulit lentur melindunginya
terhadap sengatan lebah dan tawon. Anak teledu, di akhir musim dingin atau
diawal musim semi, 2 atau 3 anak teledu lahir. Selama musim panas mereka
bermain di luar pintu masuk sarang. Teledu hidup berkelompok dalam suatu
terowongan yang disebut gorong-gorong . mereka biasanya menggali sarangnya di
tepi sungai atau antara akar-akar pohon. Selama bertahun-tahun teledu
memperluas sarangnya . sarang yang luas mungkin saja sudah berusia 100 tahun,
memiliki lebih dari 20 pintu masuk, dan mungkin di huni lumut segar ke ruang
peristirahatannya untuk menggantikan yang lama. Bahan-bahan lama itu
dikeluarkan dan ditumpuk dekat pintu masuk sarangnya.
Segung
Pola belang
hitam-putih pada segung berbelang atau segung umum memperingatkan hewan lain
untuk tidak mengusiknya. Segung terkenal karena bisa menyemprot musuhnya dengan
zat busuk dari kelenjar dekat anusnya. Jika mengenai mata hewan lain, zat itu
bisa mengakibatkan kebutaan sementara. Ada 13 jenis segung . mereka makan hewan
kecil, serangga, telur burung dan buah. Banyak teledu dan segung memiliki
belang di muka atau sepanjang sisi tubuhnya. Belang ini menjadi sarana
penyamaran yang baik di kala senja. Karena tidak ada dua wajah yang persis
sama, maka belang ini bisa saja menjadi tanda pengenal di antara mereka.
Segung |
Sumber : Ensiklopedi Populer Anak Jilid 2
No comments:
Post a Comment