Friday 3 June 2016

Cacing



Cacing digambarkan sebagai makhluk yang panjang, ramping, lunak dan tidak berkaki. Ada ribuan jenis cacing, mulai dari cacing tambang yang sangat kecil hingga cacing hujan raksasa. Kata “cacing” adalah sebutan yang sangat umum. Ada 3 kelompok cacing yaitu annelida, nemathelminthes dan platyhelminthes. Annelida adalah cacing beruas, seperti lintah, cacing tanah dan cacing kain. Nemathelminthes adalah cacing bulat. Badannya seperti tabung panjang, tanpa ruas (segmen). Setidaknya ada 12.000 jenis cacing bulat. Beberapa, termasuk cacing tambang menyebabkan penyakit berbahaya bagi manusia seperti kebutaan dan kaki gajah. Platyhelminthes adalah cacing pipih. Ada lebih dari 30.000 jenis cacing pipih, termasuk cacing pita yang hidup ditubuh kambing, babi dan hewan lain. 

Cacing pita tumbuh beruas-ruas. Ruas ini tumbuh dari kepala seperti pita yang panjang dan lebar. Tiap ruas dilengkapi dengan seperangkat organ reproduksi. Cacing pita hidup parasit di pencernaan hewan seperti kucing dan anjing. Kucing terinfeksi setelah menyantap tikus. Awalnya si tikus memakan tumbuhan yang mengandun telur cacing pita. Telur menetas menjadi larva dalam tubuh tikus. Larva itu tumbuh menjadi cacing pita dalam tubuh kucing. Jika kucing membuang kotoran, cacing pita ikut keluar. Hewan lain yang memakan kotoran itu akan ikut terinfeksi.

Cacing Pita


Cacing tanah, terdapat lebih dari 3.000 jenis cacing tanah. Sambil menggali lubang, cacing ini menelan tanah. Ia hidup dari sari makanan yang terkandung dalam tanah yang ditelannya. Tanah yang tidak tercerna kemudian keluar berbentuk timbunan. Dengan menggali liang dalam tanah, cacing membuat lapisan-lapisan tanah bercampur aduk. Liangnya memungkinkan udara dan air menembus tanah. Demikianlah cacing meningkatkan kesuburan tanah.

Cacing Tanah

Bagian dalam cacing tanah, cacing tanah termasuk kelompok annelida. Tubuhnya punya banyak ruas yang mirip satu sama lain, namun tidak persis sama. Saluran pencernaannya memanjang dari kepala sampai ekor. Saraf-saraf utamanya menyatu di ujung kepalanya berbentuk otak sederhana. Pembuluh darahnya kadang membentuk 5 pasang jantung.

Cacing pantai, cacing kain adalah predator aktif. Mangsanya antara lain cacing kecil. Ia dinamai demikian karena sepanjang tubuhnya terdapat sirip-sirip yang mirip sobekan kain bergaris-garis. Yang besarnya mampu melukai kulit manusia untuk mengisap darahnya dalam liang berbentuk U di bawah pasir. Ia makan pasir dan lumpur untuk menyerap  sari makanan didalamnya.

Cacing kolam, di kolam ada banyak cacing seperti lintah dan cacing darah. Tubuh lintah terdiri dari 33 ruas. Ia mengisap darah atau cairan tubuh manusia dan hewan. Alat pengisapnya ada di tiap ujungnya. Ia dapat berenang dengan mengepakkan tubuhnya. Cacing darah disebut tubifex. Bayangan darahnya yang merah tua tampak dari luar karena kulitnya sangat tipis.
Cacing darah, hidup

No comments:

Post a Comment