Monday, 6 June 2016

Cuaca dan alat pengukur cuaca


Bumi

Cuaca dapat berubah-ubah. Hari yang hangat dan cerah dapat berubah jadi badai dahsyat. Awan hitam terbentuk, angin bertiup kencang, dan hujan deras turun. Tapi keadaan itu bisa terjadi beberapa menit saja. Lalu cuaca cerah lagi. Di beberapa bagian dunia, seperti wilayah tropis, bisa jadi cuaca hampir tidak berubah dalam beberapa bulan.

Di sini cuaca selalu panas dan sepanjang tahun turun hujan deras. Cuaca adalah keadaan udara yang terjadi di suatu tempat dalam waktu singkat, misalnya keadaan berhujan, berangin atau cerah. Sedang iklim adalah keadaan rata-rata cuaca di suatu wilayah dalam waktu yang cukup lama. Ahli Meteorologi ialah ilmuwan yang mengukur dan meramalkan cuaca dengan mempelajari awan, angin dan suhu serta tekanan atmosfer bumi. Namun, cuaca tetap merupakan kekuatan alam yang sukar diperkirakan meskipun dengan bantuan satelit, komputer dan teknologi lainnya. 

Cuaca dunia, kekuatan yang menggerakkan cuaca dunia adalah matahari. Panas cahaya matahari menyebabkan angin bertiup dan air laut menguap. Uap air selanjutnya membentuk awan dan hujan. Panas dari cahaya langsung matahari di atas khatulistiwa mengakibatkan cuaca panas. Sedang di kutub yang kurang memperoleh panas matahari, cuaca dingin dan berawan. Awan menutupi wilayah tropis yang panas dan berhujan di Afrika tengah. Udara di atas gurun sahara sangat stabil dan kering, sehingga hujan hampir tidak pernah turun. Putaran awan menandai pola angin. Salju dan es menutupi benua antartika yang dingin.

Mengukur Cuaca
Ribuan stasiun cuaca di daratan, kapal dan pesawat udara mengukur keadaan cuaca di seluruh dunia. Stasiun pengamat cuaca memakai alat-alat pencatat suhu, curah hujan dan kecepatan serta angin, tekanan udara dan kelembapan (kandungan uap air dalam udara). Balon radiosonde membawa alat-alat serupa untuk mengadakan pengukuran di ketinggian udara. Satelit cuaca di ruang angkasa mengirimkan gambar-gambar awan. 

Angin memutar mangkuk dan kecepatan angin tercatat pada suatu piringan. Air hujan masuk melalui corong menuju suatu wadah. Tiap hari air yang terkumpul dimasukkan ke tabung ukuran. Dari situ dapat dilihat banyaknya curah hujan harian. Barograf terus mencatat tekanan udara pada kertas grafik. Skala jam pada karton menunjukkan pukul berapa matahari bersinar.

Curah Hujan
Butir-butir air dan kristal es yang amat kecil bergabung membentuk awan. Lalu turunlah air dari langit berupa hujan dan salju. Ahli meteorologi mengukur curah hujan, yaitu banyaknya hujan yang turun pada waktu tertentu.

Nama-nama alat pengukur cuaca :
·     
    Anemometer
Panas matahari menyebabkan angin (aliran udara di permukaan bumi). Kecepatan angin di ukur dengan anemometer. Dari situ ahli meteorologi dapat memperkirakan kecepatan dan jenis cuaca akan datang.
Anemometer

·         Heliograf
Makin banyak cahaya matahari bersinar di suatu wilayah, makin hangat wilayah itu. Heliograf dapat mengukur lamanya cahaya matahari bersinar di suatu tempat dalam sehari. Bola kaca heliograf bekerja seperti lensa kuat. Ia memfokuskan sinar matahari, sehingga meninggalkan garis bekas terbakar pada selembar karton.

Heliograf

·         Barograf
Barograf mngukur tekanan udara. Ini penting untuk ramalan cuaca. Pada tekanan tinggi, cuaca tenang, tekanan rendah membawa angin dan hujan. 

Barograf


Awan
Awan yang melayang rendah di puncak bukit menyebabkan udara menjadi dingin, berkabut dan lembab. Sebab awan mengandung banyak butiran air yang sangat kecil. Awan terbentuk dalam udara yang naik. Udara mengandung uap air yang tidak terlihat. Saat udara naik, suhunya bertambah dingin. Udara dingin tidak mampu menahan begitu banyak uap, sehingga sebagian uap berubah menjadi butiran kecil atau membeku menjadi kristal es, lalu membentuk awan. Udara yang naik secara perlahan membentuk awan berlapis. Udara yang naik cepat membentuk awan bertumpuk.

Pembentukan awan
Ada tiga jenis utama awan yang terbentuk pada ketinggian yang berbeda-beda. Awan Sirus mengawang paling tinggi. Pada ketinggian sedang hingga rendah terdapat awan Kumulus yang lembut. Awan stratus seringkali membentang rendah di langit. Stratus abu-abu mengandung hujan. Awan Kumulonimbus adalah sejenis awan kumulus yang menjulang di langit dan seringkali menimbulkan hujan badai.

Massa udara dan front
Diatas daratan dan lautan terbentuk kumpulan udara yang disebut massa udara. Massa udara yang mengandung udara panas, dingin, lembap atau kering menimbulkan berbagai jenis cuaca saat udara itu terbawa angin. Ketika dua massa udara bertemu, terbentuk front. Cuaca berubah kalau front datang.

Front terbagi 3 :
·         Front panas
Hujan lebat terjadi jika udara panas naik di atas udara dingin sebelum front mencapai permukaan tanah.

·         Front dingin
Udara dingin bergerak dibawah udara panas, sehingga terjadi hujan lebat.

·         Front terkatup
Front panas digantikan front dingin, sehingga udara panas naik keatasnya. Hujan juga turun pada front terkatup.

Tekanan udara
Tekanan udara bervariasi. Wilayah bertekanan udara rendah di sebut siklon. Udara naik dan mendingin, menimbulkan awan dan hujan. Antisiklon adalah wilayah bertekanan udara tinggi. Udara turun dan menghangat, menimbulkan cuaca cerah dan kering. Angin berputar di sekitar wilayah bertekanan tinggi dan rendah.

 Prakiraan Cuaca
Pusat-pusat cuaca di berbagai negara menerima pengukuran keadaan cuaca dari satelit dan pengamat cuaca dari seluruh dunia. Data ini digunakan untuk memperkirakan cuaca. Superkomputer melakukan berbagai perhitungan rumit dan menggambar grafik ini untuk memperkirakan cuaca untuk beberapa hari berikutnya. Dia membuat laporan cuaca bagi televisi, koran, kapal laut dan pesawat udara.

Grafik Cuaca
Cuaca harian diramalkan dengan memakai grafik tekanan udara dan front dari suatu wilayah luas. Garis isobar menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya. Pada tempat-tempat yang sama tekanan udaranya. Pada tempat-tempat bertekanan udara rendah, garis isobar yang melingkar akan merapat dan cuaca berawan serta berhujan. Pada tempat-tempat bertekanan tinggi, garis lingkar isobar melebar dan cuaca cerah.


No comments:

Post a Comment