Monday, 13 June 2016

Apa yang dimaksud dengan gender, seksualitas dan seksisme



Dalam kehidupan sehari-hari perbedaan peran dan perilaku laki-laki dan perempuan tidak pernah dipersoalkan. Hampir setiap orang beranggapan bahwa perbedaan itu sangat alamiah. Misalnya ayah pergi bekerja ke kantor sedangkan ibu mengurusi rumah tangga, memasak, mencuci dan membersihkan rumah. Atau adik laki-laki bermain mobil-mobilan sementara adik perempuan bermain boneka cantik. Sebagai laki-laki kamu diajarkan tidak boleh cengeng sebaliknya sebagai perempuan kamu tidak akan di cemoohkan jika mudah terharu. Perbedaan peran, perilaku, serta perangai laki-laki dan perempuan seperti tersebut di atas yang secara turun temurun diakui dan diterapkan disebut gender. Gender dibentuk secara sosial budaya melalui sosialisasi.

Sosialisasi
Sosialisasi atau penanaman nilai sosial yang kita alami sejak kecil, baik melalui keluarga atau media massa seperti televisi dan surat kabar atau majalah, membuat kita berpikir bahwa gender adalah sesuatu yang bersifat alamiah. Misalnya, pada saat kita masih bayi, orang tua kita telah membedakan pakaian dan peralatan yang kita pakai. Warna biru untuk bayi laki-laki dan warna merah jambu untuk bayi perempuan. Karena gender ditanamkan melalui sosialisasi maka pemahaman mengenai gender juga bisa diubah melalui sosialisasi pula, misalnya menanamkan bahwa sikap mandiri perlu dimiliki baik oleh pria maupun wanita.

Seksualitas
Perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara fisik, misalnya kumis yang tumbuh pada remaja pria atau payudara yang membesar pada remaja perempuan disebut perbedaan jenis kelamin (seksualitas). Hingga abad ke 19 kesempatan bekerja dan mengenyam pendidikan bagi perempuan masih terbatas. Akan tetapi, kini wanita telah memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bekerja diberbagai bidang pekerjaan dan mengenyam pendidikan tinggi. Saat ini banyak pekerjaan yang awalnya hanya dikerjakan pria telah dikerjakan wanita. Salah satu contoh adalah menjadi komandan pesawat ulang alik.
 
Seksisme
Paham yang dianut seseorang atau sekelompok orang yang didasarkan pada keyakinan bahwa jenis kelamin tertentu lebih rendah atau lebih jelek karena dikaitkan dengan kemampuan sosialnya jika dibandingkan dengan jenis kelamin lain di sebut seksisme. Contohnya, ada anggapan bahwa wanita lebih lemah atau lebih rendah daripada pria sehingga hak-haknya sangat dibatasi. Untuk meningkatkan hak dan derajat perempuan, partai politik Indonesia mulai memperjuangkan hak politik perempuan.

Feminisme
Perbedaan perlakuan berdasarkan gender seringkali menimbulkan ketidakadilan sosial antara wanita dan pria. Keadaan ini melahirkan gerakan feminisme yakni gerakan sosial yang memperjuangkan hak-hak kaum wanita.

Maskulinitas dan femininitas
Perbedaan peran, perilaku dan perangai yang diharapkan masyarakat terhadap pria dan wanita tercakup dalam perbedaan identitas sebagai laki-laki (maskulinitas) dan identitas sebagai perempuan (femininitas). Karena gender dibentuk secara sosial budaya, maka identitas gender (maskulinitas dan femininitas) berbeda pada sejumlah masyarakat. Di masyarakat Indonesia misalnya maskulinitas ditandai dengan ciri agresif , mandiri, dan aktif sedangkan femininitas ditandai dengan ciri pasif, cantik, lemah lembut, namun sering bergosip.

No comments:

Post a Comment