Saturday, 18 June 2016

PENCIUMAN HEWAN



Indra hewan
Hewan senantiasa waspada terhadap alam sekitarnya. Untuk mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya hewan dan manusia menggunakan pancaindra yakni peraba, pencium, perasa, penglihat dan pendengar. Namun, hewan memiliki susunan indra yang lebih rumit dibandingkan dengan manusia. Indra pencium anjing misalnya sangat peka terhadap bau, seolah-olah melihat dunia sebagai gambar bebauan sama seperti kita melihat warna dan cahaya dengan mata kita.

Kebanyakan hewan khususnya ikan mengenal lokasi keberadaanya dengan menangkap sejumlah kecil biolistrik yang dihasilkan makhluk hidup di sekitarnya. Seekor ikan juga dapat mengetahui getaran bunyi di air dengan menggunakan gurat sisi di kedua sisi tubuhnya. 

Indra hewan, sebagaimana juga sosoknya merupakan hasil proses evolusi yang menyesuaikan dirinya terhadap kebutuhannya. Bagi ikan gua misalnya manfaat indra penglihat sangat kecil karena ia hidup dalam kegelapan abadi. Karena itu, hewan ini bergantung pada indra lain seperti indra pencium dan perasa. Sebagian lagi memiliki indra yang sangat khusus. Misalnya dengan sungutnya yang panjang, ngengat kaisar jantan mampu mencium aroma betinanya dari jarak sekitar 5 km.

Indra pemburu
Seekor hiu mampu mencium bau darah dari jarak ratusan meter. Saat hiu mendekat untuk menyerang, ia menggunakan indra penglihat yang tajam dan organ pengindra elektris.

Berang-berang
Ketika berang-berang laut mengapung telentang di air sambil makan kerang, organ-organ indranya terus menerus mengirimkan informasi mengenai keadaan sekitar ke otak nya. Organ tersebut meliputi mata, telinga, hidung, lidah, misai, bulu, kulit, dan sensor keseimbangan. Penangkap getaran dalam sendi dan otot juga menginformasikan posisi tubuhnya. Bau kerang beracun atau riak yang ditimbulkan oleh sirip hiu segera membuatnya waspada terhadap kemungkinan adanya bahaya.


Berang-berang :
·         Organ pencium berang-berang dapat mengenali berbagai bau. Organ khusus ini terdapat pada langit-langit rongga hidung.
·         Bibir dapat merasakan potongan kerang yang tajam, lalu membuangnya
·         Lensa mata yang bening memfokuskan cahaya ke belakang mata sehingga menghasilkan gambar tajam
·         Misai berang-berang peka terhadap sentuhan dan juga bereaksi terhadap getaran, sehingga sangat berguna pada air yang keruh
·         Berang-berang menggunakan cakar kaki depan yang peka untuk menggerak-gerakkan makanan dan juga memecahkan kulit kerang
·         Organ perasa pada lidah, pipi dan kerongkongan atas berang-berang berfungsi untuk merasakan berbagai rasa makanan.
·         Berang-berang mendengar melalui sentuhan getaran bunyi pada gendang telinga. Cairan yang mengisi sebuah rongga kecil dalam telinga berfungsi sebagai waterpas mini untuk menjaga keseimbangan
·         Kulit dan akar rambut merupakan indra pelacak getaran, sentuhan, tekanan tinggi serta panas dan dingin
·         Cakar dan telapak kaki peka terhadap sentuhan

Anjing Pelacak
Bloodhound merupakan ras anjing yang dikembangbiakkan secara khusus sebagai anjing pelacak. Kepekaan indra penciumnya sejuta kali lebih tajam dari indra pencium manusia. Anjing pelacak mampu melacak seseorang melalui potongan kecil kulit orang itu. Telinga yang terkulai berfungsi sebagai semacam corong bau ke hidung anjing pelacak, anjing melacak bau dengan merapatkan hidung ke tanah.

Indra serangga
Letak indra hewan tergantung pada kebiasaan hidupnya. Misalnya lalat mempunyai indra perasa pada tungkainya untuk memeriksa makanan yang di hinggapi nya. Kegiatan hewan juga menunjukkan jenis indra yang digunakan sebagai contoh, belalang mengerik untuk memanggil pasangannya atau memperingatkan saingannya agar menjauh. Untuk itu, belalang memerlukan pendengaran tajam yang tentu saja telah dimilikinya.

Antena
Sungut perasa yang panjang atau antena bergoyang terus menerus menangkap aliran udara.

Telinga lutut
Jangkrik semak mempunyai telinga dilututnya, sedangkan belalang memiliki telinga di dasar perutnya. Selaput kulit tipis pada tungkai jangkrik bergetar ketika pasangannya mengerik.
Telinga jangkrik berfungsi terutama untuk mendengar bunyi jangkrik lain dalam jarak terbatas. Tungkai yang kuat memungkinkan jangkrik melompat menjauhi bahaya. Penglihatan yang tajam berguna untuk mengawasi hewan pemangsa.

Pengindra panas
Ular viper celah sangat peka terhadap panas. Ia dapat melacak sinar inframerah yang terpancar dari tubuh hewan yang berdarah panas, misalnya tikus. Berkas sinar masuk lewat celah kedua sisi cuping hidungnya dan sampai ke ujung-ujung saraf yang peka panas didalamnya. Dengan menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan, ia menentukan jarak dan arah mangsanya kemudian menerkamnya dengan tepat meskipun gelap gulita.
Membaui indra, ular mencium bau dengan menjulurkan lidahnya. Aroma udara melekat pada cairan lidahnya dan masuk ke mulut ketika lidah ditarik. Dengan cara ini, ular dapat melacak mangsa, mencari pasangan dan menghindari bahaya.

No comments:

Post a Comment