Indra
hewan
Hewan
senantiasa waspada terhadap alam sekitarnya. Untuk mengetahui apa yang terjadi
di sekelilingnya hewan dan manusia menggunakan pancaindra yakni peraba,
pencium, perasa, penglihat dan pendengar. Namun, hewan memiliki susunan indra
yang lebih rumit dibandingkan dengan manusia. Indra pencium anjing misalnya
sangat peka terhadap bau, seolah-olah melihat dunia sebagai gambar bebauan sama
seperti kita melihat warna dan cahaya dengan mata kita.
Kebanyakan
hewan khususnya ikan mengenal lokasi keberadaanya dengan menangkap sejumlah kecil
biolistrik yang dihasilkan makhluk hidup di sekitarnya. Seekor ikan juga dapat
mengetahui getaran bunyi di air dengan menggunakan gurat sisi di kedua sisi
tubuhnya.
Indra
hewan, sebagaimana juga sosoknya merupakan hasil proses evolusi yang
menyesuaikan dirinya terhadap kebutuhannya. Bagi ikan gua misalnya manfaat
indra penglihat sangat kecil karena ia hidup dalam kegelapan abadi. Karena itu,
hewan ini bergantung pada indra lain seperti indra pencium dan perasa. Sebagian
lagi memiliki indra yang sangat khusus. Misalnya dengan sungutnya yang panjang,
ngengat kaisar jantan mampu mencium aroma betinanya dari jarak sekitar 5 km.
Indra pemburu
Seekor
hiu mampu mencium bau darah dari jarak ratusan meter. Saat hiu mendekat untuk
menyerang, ia menggunakan indra penglihat yang tajam dan organ pengindra
elektris.
Berang-berang
Ketika
berang-berang laut mengapung telentang di air sambil makan kerang, organ-organ
indranya terus menerus mengirimkan informasi mengenai keadaan sekitar ke otak
nya. Organ tersebut meliputi mata, telinga, hidung, lidah, misai, bulu, kulit,
dan sensor keseimbangan. Penangkap getaran dalam sendi dan otot juga
menginformasikan posisi tubuhnya. Bau kerang beracun atau riak yang ditimbulkan
oleh sirip hiu segera membuatnya waspada terhadap kemungkinan adanya bahaya.
Berang-berang :
·
Organ pencium berang-berang dapat mengenali
berbagai bau. Organ khusus ini terdapat pada langit-langit rongga hidung.
·
Bibir dapat merasakan potongan kerang yang
tajam, lalu membuangnya
·
Lensa mata yang bening memfokuskan cahaya ke
belakang mata sehingga menghasilkan gambar tajam
·
Misai berang-berang peka terhadap sentuhan dan
juga bereaksi terhadap getaran, sehingga sangat berguna pada air yang keruh
·
Berang-berang menggunakan cakar kaki depan yang
peka untuk menggerak-gerakkan makanan dan juga memecahkan kulit kerang
·
Organ perasa pada lidah, pipi dan kerongkongan
atas berang-berang berfungsi untuk merasakan berbagai rasa makanan.
·
Berang-berang mendengar melalui sentuhan getaran
bunyi pada gendang telinga. Cairan yang mengisi sebuah rongga kecil dalam
telinga berfungsi sebagai waterpas mini untuk menjaga keseimbangan
·
Kulit dan akar rambut merupakan indra pelacak
getaran, sentuhan, tekanan tinggi serta panas dan dingin
·
Cakar dan telapak kaki peka terhadap sentuhan
Anjing Pelacak
Bloodhound merupakan
ras anjing yang dikembangbiakkan secara khusus sebagai anjing pelacak. Kepekaan
indra penciumnya sejuta kali lebih tajam dari indra pencium manusia. Anjing
pelacak mampu melacak seseorang melalui potongan kecil kulit orang itu. Telinga
yang terkulai berfungsi sebagai semacam corong bau ke hidung anjing pelacak,
anjing melacak bau dengan merapatkan hidung ke tanah.
Indra serangga
Letak
indra hewan tergantung pada kebiasaan hidupnya. Misalnya lalat mempunyai indra
perasa pada tungkainya untuk memeriksa makanan yang di hinggapi nya. Kegiatan
hewan juga menunjukkan jenis indra yang digunakan sebagai contoh, belalang
mengerik untuk memanggil pasangannya atau memperingatkan saingannya agar menjauh.
Untuk itu, belalang memerlukan pendengaran tajam yang tentu saja telah
dimilikinya.
Antena
Sungut
perasa yang panjang atau antena bergoyang terus menerus menangkap aliran udara.
Telinga lutut
Jangkrik
semak mempunyai telinga dilututnya, sedangkan belalang memiliki telinga di
dasar perutnya. Selaput kulit tipis pada tungkai jangkrik bergetar ketika
pasangannya mengerik.
Telinga
jangkrik berfungsi terutama untuk mendengar bunyi jangkrik lain dalam jarak
terbatas. Tungkai yang kuat memungkinkan jangkrik melompat menjauhi bahaya.
Penglihatan yang tajam berguna untuk mengawasi hewan pemangsa.
Pengindra panas
Ular
viper celah sangat peka terhadap panas. Ia dapat melacak sinar inframerah yang
terpancar dari tubuh hewan yang berdarah panas, misalnya tikus. Berkas sinar
masuk lewat celah kedua sisi cuping hidungnya dan sampai ke ujung-ujung saraf
yang peka panas didalamnya. Dengan menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan, ia
menentukan jarak dan arah mangsanya kemudian menerkamnya dengan tepat meskipun
gelap gulita.
Membaui
indra, ular mencium bau dengan menjulurkan lidahnya. Aroma udara melekat pada
cairan lidahnya dan masuk ke mulut ketika lidah ditarik. Dengan cara ini, ular
dapat melacak mangsa, mencari pasangan dan menghindari bahaya.
No comments:
Post a Comment