Mohammad
Hatta atau lebih dikenal dengan panggilan Bung Hatta, adalah proklamator
kemerdekaan RI (bersama dengan Soekarno) dan wakil presiden RI pertama. Ia juga
terkenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Sejak
muda ia aktif dalam berbagai organisasi pergerakan, seperti Jong Sumatranen
Bond dan Perhimpunan Indonesia. Perjuangannya melawan penjajah menyebabkan ia
di penjara beberapa kali.
Bung
Hatta pernah menjadi perdana menteri merangkap menteri pertahanan (1948-1949).
Dialah yang memimpin delegasi Indonesia dalam Konfrensi Meja Bunda (KMB) tahun
1949 di Den haag, Belanda. Pada 27 Desember 1949 ia menandatangani serta
menerima penyerahan kedaulatan RI dari kepala negara Belanda, Ratu Juliana.
Perjuangan Kedaulatan RI
Bung
Hatta aktif dibidang politik dalam
memperjuangkan kedaulatan RI. Ia ikut dalam perundingan persetujuan Linggarjati
tanggal 10 November 1946. Dalam persetujuan ini ditandatangani pengakuan
Belanda terhadap kedaulatan RIS (Republik Indonesia Serikat) atas Jawa, Madura
dan Sumatera sebagai bagian dari RIS. Upaya ini kemudian dilanjutkan dengan
persetujuan Renville (1948) dan perundingan di Kaliurang (1948) yang diwakili
Hatta.
Konferensi Asia Afrika
Setelah
melalui dekade pembentukan kedaulatan RI, Bung Hatta ikut aktif dalam upaya
persatuan dan kerjasama antar negara merdeka Asia-Afrika. Konferensi
Asia-Afrika menghimpun pemimpin 25 negara di Bandung, 18-24 april 1955.
Konferensi ini mencetuskan 10 komunike yang terkenal dengan nama Dasa Sila
Bandung atau Semangat Bandung.
Bapak Koperasi Indonesia
Dalam
kongres koperasi II tahun 1950 di Bandung, Bung Hatta ditetapkan oleh Dekopin
(Dewan Koperasi Indonesia) sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Biografi Mohammad Hatta
1902 Lahir di Bukit tinggi, Sumatera Barat
1920 Pengurus Jong Sumatranen Bond
1925 Ketua Perhimpunan Indonesia
1927 Dipenjarakan di Den Haag
Belanda
1933 Ketua Pendidikan Nasional
Indonesia
1935 Dipenjarakan di Boven Digul dan
Banda-Neira
1945 Bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan
RI ; menjadi wakil presiden
1948 Menteri Pertahanan RI
1949 Ketua Delegasi RI Pada KMB Di
Belanda
1950 Perdana menteri merangkap menlu
RIS
1956 Mengundurkan diri sebagai wapres
1980 Wafat
1986 Dianugerahi gelar Pahlawan Proklamator
No comments:
Post a Comment